Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2008

Mengapa Harus Berdoa

Gambar
Artikel ini adalah satu bab dari manuscript buku The Power of Prayer yang sedang saya tulis. Percayakanlah masa depanmu yang tidak engkau ketahui itu, kepada ALLAH yang engkau ketahui, melalui doa. (Hudson Taylor) Mengapa Harus Berdoa? Mengapa saya harus berdoa jika Tuhan maha tahu? Pertanyaan tersebut menjadi alasan rasional untuk membuat orang percaya enggan berdoa dan merasa tidak perlu berdoa. Memang Tuhan maha tahu. Tetapi di dalam kemahatahuan-Nya itu, Tuhan butuh kerjasama kita untuk membuat Dia bekerja dan menjawab atau menyediakan setiap keperluan kita. Itulah gunanya kita berdoa. Kita perlu meminta kepada-Nya, meminta seperti anak kepada Bapa. Dia adalah Allah yang senang jika kita terhubung dengan-Nya. Maka doa adalah peluang kita satu-satunya untuk melakukan hubungan itu. Dengan demikian, penting bagi seorang Kristen untuk berdoa dan menjadikannya sebagai gaya hidup. Tanpa doa kekristenan akan kehilangan nafas. Seringkali saya bertemu dengan orang orang Kristen yang bertany

Penglihatan Profetik

Tulisan ini merupakan bagian dari Buku PENGLIHATAN PROFETIK Karangan Dr. Sonny Eli Zaluchu, yang diterbitkan oleh Penerbit Kalam Hidup Bandung, Maret 2008 Allah ingin berkomunikasi dengan kita. Surga selalu penuh dengan sinyal-sinyal komunikasi yang tertuju ke bumi. Salah satu sifat Allah yang melekat di dalam diri-Nya adalah ingin menyatakan diri-Nya dan seluruh eksistensi-Nya kepada manusia ciptaan-Nya. Allah ingin berkomunikasi dengan kita semua. Alkitab mengatakan bahwa Ia berdiri di depan pintu dan mengetok. jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku (Why. 3:20). Allah berinisiatif untuk berkomunikasi dengan manusia. Bahkan kehadiran Yesus ke dunia adalah salah satu bentuk komunikasi-Nya kepada kita. “Maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia