Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2008

PELAJARAN DARI BIJI SESAWI

Pendahuluan Kalau kita pergi ke Israel dan masuk ke dalam toko souvenir kita perlu berhati-hati soal yang satu ini; biji sesawi. Karena, apa yang terjual di sana, seringkali berbeda dengan apa yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus di dalam perumpamaannya tentang biji sesawi. Memang, banyak toko menjual souvenir biji sesawi tetapi dari jenis yang berbeda. Pada umumnya, biji sesawi yang dijual adalah seukuran kacang ijo dan berwarna kuning. Itu ada sesawi India. Tetapi yang Yesus maksudkan di dalam ayat di atas adalah sesawi hitam (Sinapis Nigra) yang bijinya jauh lebih kecil dan berwarna hitam. Saya membawa pulang ke Indonesia cukup banyak setelah beberapa hari memesannya melalui seorang teman, penduduk asli Israel, sebab tumbuhan jenis ini sudah jarang dijumpai di kota dan hanya terdapat di pedesaan. Gambar di samping kanan ini memperlihatkan biji sesawi yang asli setelah saya ambil gambarnya menggunakan lensa makro. Jika dibandingkan, maka akan terlihat ukuran dari sesawi asli, jauh lebih

TANGAN YANG TERANGKAT PADA TUHAN

Suatu ketika, bangsa Israel diperhadapkan pada keadaan yang sulit dan terjepit. Gerak maju mereka terhambat. Di depan sudah tidak ada jalan. Laut Merah yang dalam siap menelan rombongan eksodan itu. Bertahan di tempat atau mundur, juga tidak mungkin. Dari arah belakang, kepulan debu dan derap kaki kuda terlihat nyata dan begitu dekat. Militer Mesir sedang melakukan pengejaran untuk memaksa dengan kekuatan senjata rombongan ini kembali ke Mesir. Musa dan bangsa Israel mendapatkan dirinya terjebak, antara si jahat Mesir dan laut yang siap menenggelamkan mereka. Tidak ada pilihan lain. Dimanakah jalan pada saat seperti ini? Jika kita berada di dalam situasi seperti itu, bagaimanakah kita harus menyikapinya? Bukankah hari-hari ini, anak-anak Tuhan, memiliki pengalaman dan pergumulan yang sama, terjepit oleh keadaan dan situasi dan akhirnya membuat mereka kehilangan harapan? Benarkah tidak ada lagi jalan? Alkitab mencatat, ada dua respon bangsa Israel, menyikapi keadaan tersebut. Kedua resp

JALAN KELUAR DALAM PENCOBAAN

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Kor 10:13) Tadi malam dalam perjalanan kereta api menuju Bandung, saya menerima sms dari seseorang yang ditulis seperti ini. “ Om Sonny, apa gunanya hidup ini kalau terus menerus kita menghadapi kesukaran demi kesukaran”. Saya tidak kaget dengan sms tersebut sebab berkali-kali, pernyataan keputusasaan semacam itu, sering saya dengar dari anak-anak Tuhan yang sedang bergumul dan menghadapi persoalan. Ketika masalah datang, maka kecenderungan yang terjadi adalah, kalau tidak mempertanyakan Tuhan di dalam situasi sulit, orang Kristen memilih kehilangan harapan (hopeless). Bahkan mungkin kita juga pernah mengalaminya. Respon yang muncul saat menghadapi masalah atau situasi yang sulit, buka