AKHIR ZAMAN 2012: BENARKAH?

Sebuah buku populer berjudul Apocalypse 2012 yang ditulis oleh Lawrence E. Joseph, seorang kolumnis, (dalam bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gramedia dengan judul Kiamat 2012) seolah membangkitkan kembali diskusi tentang kiamat dan tanda-tanda akhir zaman di kalangan Kristiani. Termasuk pada hamba Tuhan, banyak mengutip buku ini sebagai sebuah kebenaran. Seorang ibu dalam konseling mengangkat topik ini seusai mengikuti ibadah sebuah gereja di Surabaya dan mengatakan bahwa hamba Tuhan yang berkhotbah mengingatkan, kiamat 2012 segera terjadi, “maka kita sebagai orang Kristen harus bersiap-siap”. Ini baru satu kasus. Hampir di banyak gereja, tema kiamat 2012 seolah menyita kembali perhatian kita soal akhir zaman. Sebetulnya buku ini biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Tetapi berhubung tema yang diusungnya mengangkat persoalan yang kontroversial di kalangan Kristen karismatik, maka inilah yang membuatnya menjadi menarik. Orang lupa, bahwa sekalipun buku itu adalah hasil sebuah investigasi mendalam (in-depth investigation) dari budaya suku Maya kuno dan disertai berbagai hasil riset pengetahuan mengenai keadaan bumi dan alam semesta yang paling mutakhir, kita tidak boleh memperlakukannya sebagai sumber informasi dan kebenaran yang berada di atas Alkitab.

Bagaimana tidak heboh, penulis mengatakan bahwa pada tahun 2012, sesuai perhitungan astrologi bangsa Maya kuno, adalah satu titik balik di dalam sejarah umat manusia dan alam semesta, tepatnya tanggal 21 Desember 2012 atau 21/12/12. Dalam tradisi mereka, tanggal tersebut adalah awal sebuah zaman baru yang diramalkan masa paling sakral, menguntungkan dan sekaligus paling berbahaya yang ditakdirkan akan membawa bencana maupun pengungkapan profetik. Matahari akan mencapai puncak gejolaknya yang pasti akan berdampak di bumi berupa perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan gempa bumi serta serangan badai magnetik yang akan menghancurkan banyak kehidupan di bumi. Maka pertanyaan kita adalah, benarkah demikian dalam perspektif Kristiani?
***

Satu dari sepuluh tanda profetik yang menandai akhir zaman seperti ditulis oleh John Hagee dalam bukunya Jerusalem Countdown – A prelude to War (Florida: Frontline, 2006, p.127) adalah terjadi berbagai tipu muslihat, pengajaran palsu dan penyesatan (the day of deception) seperti dinubuatkan Yesus di dalam Matius 24:4 untuk mewaspadainya.

Kata-Nya, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” Maka ketika buku Apocalypse 2012 menciptakan kehebohan dalam kehidupan spiritual kita, seharusnya kita tidak perlu meresponnya berlebihan atau menjadikannya sumber pengetahuan kita akan datangnya kiamat. Pengungkapan berbagai riset pengetahuan di dalam buku tersebut justru menggenapi apa yang disebut di dalam Daniel 12:4 yakni, “Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah"

Maka, seharusnya kita merujuk kepada Alkitab bahwa yang namanya kiamat atau akhir zaman, hal itu adalah peristiwa yang memang bakal terjadi dan pasti. Tidak seharusnya kita terombang ambing oleh berbagai ‘penyesatan’ melalui ilmu pengetahuan, penyelidikan dan hasil riset akan ‘masa dan waktunya’. Bahkan firman Tuhan dengan tegas mengingatkan, bahwa kita tidak akan pernah tahu kapan persisnya itu akan terjadi ! (dengan penekanan). Hal demikian adalah misteri Ilahi yang tidak seorangpun mampu memecahkannya. Sejarah kekristenan membuktikan banyak tokoh di masa lalu dengan berbagai analisis teologi soal kapan tepatnya akhir zaman terjadi, tetapi itu semuanya tidak terbukti. “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Mat 24:36).
***
'Kita hanya dapat melihat tanda tanpa mampu memastikan waktunya’, adalah satu kesimpulan terpenting bagi kita di dalam membaca nubuatan Yesus tentang akhir zaman seperti ditulis di dalam Matius 24. Entah itu digenapi di dalam generasi kita atau setelahnya, kita hanya perlu waspada mengamati berbagai tanda yang dinubuatkan bahkan kalau perlu merunutkannya satu persatu apakah semuanya telah tergenapi atau tidak, dari sejak peradaban dimulai hingga sekarang; dan entah kapan tanda itu akan terus terjadi secara kulminatif, hingga tiba pada kesudahan zaman. Matius 24:1-14 menyebutkannya pada kita secara jelas tanda itu yakni (a) penyesatan oleh mesias/nabi/guru palsu; (b) deru perang di seluruh dunia; (c) bencana alam dan kelaparan; ( d) aniaya dan kekerasan; (e) kemurtadan dan pengkhianatan; (f) kedurhakaan dan kebencian yang menggantikan kasih dan (g) pemberitaan Injil yang makin menghebat ke segala bangsa, sekali lagi, kita hanya dapat melihat tanda, yang mungkin makin memuncak (kulminatif) tanpa dapat memastikan waktunya. Itu tetap menjadi satu misteri Allah di akhir zaman ini dan bagian kita adalah menjadi umatNya yang baik - seperti ditulis oleh Grant Jeffrey dalam bukunya yang sangat bagus Countdown to The Apocalypse, (Colorado: Water Books Press, 2008, p.213), “God’s chosen people will be the focus of God’s plan to bless humanity through the prophesied return of Jesus Christ the Messiah” ***

Komentar

  1. benar sebagai anak Tuhan, kita seharusnya jangan terlalu mempersoalkan KAPAN kiamat itu tiba,tp kita hrs punya sikap hati KAPANPUN kiamat itu datang kita selalu SIAP dipanggilNya,bukankah kita adalah mempelai2 yg sedang menanti2kan dan berjaga2 menunggu kedatangan Mempelai LAKI2

    BalasHapus
  2. Sekiranya anda ingin mengetahui bagaimana fahaman islam berkenaaan tahun 2012 ziarahilah blog kami

    tanya-ustaz.blogspot.com

    tuan dialu-alukan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SECUPAK GANDUM SEDINAR

TUHAN ADALAH GEMBALAKU - Mazmur 23:1-6

KESAKSIAN: MOBIL BARU DARI TUHAN