Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

WILAYAH KESABARAN KITA

Gambar
Rasul Paulus menulis satu pengharapannya kepada orang-orang Kolose dengan berkata, “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. ” (Kolose 3:12) Tentu saja itu adalah sebuah nasehat yang menganjurkan. Salah satu di antaranya adalah kesabaran. Maka pertanyaan yang patut kita renungkan adalah, “apakah saya sudah memiliki kesabaran di dalam diri saya dan kalau sudah, pada level mana kesabaran itu terukur?” Kesabaran adalah salah satu pergumulan orang Kristen yang terus bertahan di sepanjang masa. Artinya, ada waktu-waktu dimana kita bisa begitu sabar menghadapi segala sesuatu, tetapi sebaliknya, ada waktu-waktu dimana kita menjadi begitu tidak sabar menghadapi situa
Gambar
Batu Karang yang lembahnya di sebut Amphiteater of Seventy Wise Men of Israel Foto ini diambil pada pagi hari di atas puncak Sina'i.

EKSPEDISI GUNUNG SINA'I

Tulisan ini sudah diterbitkan di Koran Suara Merdeka Rubrik Jalan-jalan tgl 9 Maret 2009 (http://gaya.suaramerdeka.com/index.php?id=451) Melelahkan ! Benar-benar perjalanan yang butuh stamina. Coba anda bayangkan. Duduk diam di dalam Bus AC yang tidak terasa dinginnya karena melewati padang gurun yang gersang dan panas. Perjalanan membelah padang gurun Mesir dari Alexandria menuju daerah semenanjung Sina’i (Sina’i peninsula) memang butuh waktu berjam-jam. Tapi saya sudah memutuskan ke Sina’i, sebuah kawasan wisata religi eksotik yang memiliki hamparan batu granit merah terbesar di dunia. Tidak ada pemandangan indah di sepanjang jalan. Melulu terhampar pasir dan gunung batu yang kokoh, kering dan tanpa tanaman. Sesekali di pinggiran jalan terlihat gerombolan pohon korma kering dan palm tree berdebu dari oasis yang sudah kering. Bus berjalan seperti siput yang terkeok-keok di celah-celah pegunungan batu dan padang pasir. Saya tidak bisa membayangkan ketika dulu bani Israel melalui rute y