Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

MISTERI GIMEL di TAHUN 5773:

DIPERCEPAT – BERHENTI dan MENJARAH Ps. Sonny Zaluchu – Holyland Center Semarang gloryofgodmin@gmail.com 16 September 2012 adalah awal dari tahun baru Yahudi 5773. Mereka menamakan itu tahun Ayin Gimel yang berasal dari dua angka terakhir. Angka 70 disebut ‘ayin’ dan tiga disebut ‘gimel’ di dalam abjad Yahudi. Jadi 73 disebut Ayin Gimel. Tahun baru sebagai the head of the Year membawa arti penting secara rohani. Pengertian tersebut pada umumnya ditarik secara profetik dari  makna angka dari tahun yang akan dijalani. Itulah sebabnya, banyak orang menanti-nanti, apa yang menjadi ajaran rabinik untuk tahun 5773 yang kini tengah kita masuki. Sebetulnya, memaknai tahun secara profetik, sama dengan kebiasaan kita di Indonesia yang berkembang di dalam budaya tionghoa, dimana setiap tahun diberi simbol dan pengertian tertentu sebagai arahan di dalam perjalanan yang akan dilalui sepanjang tahun tersebut. Demikian juga dengan orang Yahudi yang memberi nama tahun 5773 sebagai tahun Ayin

WHEN THE DAY OF PENTECOST

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kisah Para Rasul 2:1-4)        Hari pentakosta adalah sebuah titik balik. Roh Kudus dinyatakan di atas kepala 120 orang murid yang sedang berkumpul di atas loteng Jerusalem setelah sekian hari mereka berdoa menantikan janji Yesus tersebut. Langsung hari ini, di dalam khotbahnya yang penuh semangat dan berapi-api, 3000 orang memberi diri dibaptis. Kuasa Roh Kudus telah menjadi penentu sejarah. Anak-anak Tuhan yang menerimanya, tidak lagi sama. Mereka diperlengkapi dengan kuasa dan dimanapun pergi membe

DIURAPI UNTUK KEDAHSYATAN

Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Kisah Rasul 3:6 IMPARTER ! Itulah jawaban atas pertanyaan, “Apa yang menjadi ciri anak Tuhan di akhir zaman? “ Petrus adalah imparter. Seseorang disebut imparter jika hidupnya digunakan untuk mengimpartasikan sesuatu kepada orang lain dan yang diimpartasikan itu adalah segala hal yang baik yang berasal dari Tuhan, sehingga orang tersebut mengalami transformasi di dalam hidupnya. Kalau anda mau disebut imparter, maka jadilah seperti Petrus yang membuat orang lumpuh itu bisa berjalan. Seorang imparter harus punya sesuatu untuk diimpartasikan. Petrus memiliki itu sehingga ketika dia bertatapan dengan mata orang lumpuh itu, dia berkata, “ Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu!” Kuncinya bukan terletak pada emas dan perak, tetapi pada sesuatu yang tidak terlihat mata, ya

KESAKSIAN BERDOA DI GOLDEN GATE, JERUSALEM

Gambar
By : Ps. Sonny Zaluchu Terus terang saya pernah iri mendengar kesaksian seorang hamba Tuhan di Indonesia yang buat heboh, pergi ke Golden Gate dan berdoa di sana. Peristiwa ini kontroversial karena dilakukan diam-diam dan menginjak kehormatan pihak tertentu. Tanah di depan Golden Gate adalah tanah pekuburan yang memang terlarang diinjak oleh orang asing. Mungkin hamba Tuhan ini bangga melakukannya tetapi bagi saya, hal yang benar harus dilakukan dengan cara yang benar. Maka saya, mulai menjadikan doa di Golden Gate sebagai target rohani. Saya mau melakukan dengan cara yang benar ! Memang saya punya kerinduan untuk menginjak tempat itu dan berdoa di sana. Tetapi saya tidak punya kesempatan. Jalur ke sana selalu tertutup dan harus diakui bahwa tidak setiap orang dapat ke sana. Tempat itu salah satu pekuburan muslim tertua yang sangat dihormati. Itu dari arah depan, di lereng gunung Sion dekat lembah Kidron. Jalan lain ke gerbang itu adalah dari dalam, di lingkungan Dome of The Rock. Dan

DARI SINAI KE NUWEIBA: PERANG dan LATIHAN IMAN

Kesaksian Perjalanan Holyland 31 Jan - 11 Pebruari 2012 BEBERAPA hari sebelum berangkat menuju tanah perjanjian, saya menerima pesan dari seorang teman yang memberikan ayat sebagai hasil doanya. Terus terang sewaktu menerima ayat itu, hati saya tidak terlalu senang karena ayat itu bicara tentang perlindungan Tuhan dari musuh. Merasa tida k memiliki musuh, saya mengabaikannya begitu saja dan lebih fokus pada persiapan perjalanan ke Holyland. Rombongan kali ini termasuk istimewa karena terdiri dari 14 pasangan suami isteri (keluarga muda) dan 4 orang peserta single. Di malam keberangkatan menuju Holyland, kami berdoa di bandara memohon pimpinan dan pertolongan Tuhan agar perjalanan ini disertai Tuhan dan kami semua mendapatkan berkat-berkat rohani yang luar biasa. Kelak, doa dan ayat tersebut terbukti adanya. Kami benar-benar merasakan proteksi nyata dari Tuhan secara luar biasa. Hari pertama kami menginjakkan kaki di Mesir dan melalukan kunjungan ke sejumlah gereja bersejarah di kota tu