Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

VIA DOLOROSA: JALAN PENDERITAAN

Artikel ini sudah dimuat di Suara Merdeka Newspaper, Minggu 26 April 2009 http://gaya.suaramerdeka.com/index.php?id=497 Ketika awalnya berada di tempat ini, saya sempat aneh menyaksikan beberapa peziarah berlomba menyewa salib dan mencoba melakukan napak tilas menelusuri jalan salib mulai dari stasiun pertama hingga ke Golgota. Di sana ada persewaan Salib yang besar untuk rombongan dan yang kecil untuk dipanggul sendiri. Berbagai hal berkecamuk di dalam pikiran saya. Antara mengikuti rombongan ziarah manca negara atau tidak; antara ikut memikul salib atau memilih jalan kaki saja sendirian. Dan saya berada di sana, tepat ditempat dimana Yesus berdiri menerima keputusan Pilatus untuk menyalibkan-Nya. Saya membuka Alkitab dan mencoba mencari kebenarannya. Ingatan saya terbawa ke peristiwa ribuan tahun silam. Di tempat dimana saya berdiri adalah bekas Praetorium, markas besar tentara di zaman Romawi yang persis berada di sebelah istana Pontius Pilatus, pemimpin para tentara itu. Ratusan or

AYUB: KESALEHAN YANG HAMPIR TERGOYAHKAN

Ayub, satu sosok di dalam Alkitab yang lazim kita kenal dengan penderitaan, lebih tepatnya, penderitaan karena Allah. Kita lupa, bahwa ada satu sisi lain yang jarang tersentuh, akibat perhatian yang terlalu fokus pada ‘penderitaan’ yang dialami Ayub. Sisi itu adalah kualitas karakternya yang tahan uji sebagai seorang benar, baik itu di hadapan manusia dan terlebih di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap kali teologi tentang Ayub ini di bawa ke satu sisi secara ekstrim, yakni penderitaan, saya tidak mau menariknya ke ekstrim yang berlawanan yakni kebahagiaan, melainkan menempatkannya pada porsi yang seharusnya dimana ia berada sebagai satu sosok orang yang kualitas karakternya telah teruji di dengan baik, pertama melalui jalan kebahagiaan (yang di tandai dengan kepemilikan harta benda, keluarga yang shakinah dan hidup bahagia selamanya) dan kedua melalui jalan penderitaan (yang ditandai dengan kehilangan besar terhadap seluruh anggota keluarga, sahabat bahkan harta yang dengan susah pa

A NEW HIDDEN WINE

Ada salah satu bagian di dalam Bible yang menulis begini. Tepatnya di dalam Amos 9:13, "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman TUHAN, " bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran .” Saya sangat menyukai istilah "anggur baru" yang di dalam arti sesunguhnya, bukanlah anggur yang baru diproduksi (new wine) tetapi anggur yang baru dibuka, anggur yang sudah lama dibuat, tersimpan dan kemudian baru dibuka (new hidden wine). Tentu saja berbeda bukan? Sebuah anggur akan makin istimewa di dalam citarasa dan juga harga jika anggur itu semakin lama disimpan. Orang lebih senang menikmatinya ! Luar biasa Tuhan. Dia memberikan "anggur" seperti itu bagi kita. Banyak hal yang tersimpan lama di gudangNya. Entah itu berwujud kesembuhan, solusi, pertolongan, pemulihan, promosi, sukacita, hati yang baru atau sejumlah berkat lain; semua sebetuln