Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2009

FIRE GENERATION

Fire Generation (FG) adalah generasi akhir zaman yang memiliki panggilan khusus di dalam dirinya, berbeda dari generasi sebelumnya. Generasi ini punya kapasitas dan level rohani yang kuat dan merekalah seperti anak panah yang berada di tangan pahlawan itu. Kekuatan utama dari FG adalah destiny. Mereka bergerak dan melaju dengan percepatan karena Allah turut terlibat di dalam hidup mereka untuk mencapai tujuan. Destiny mereka ditetapkan oleh Allah untuk satu tujuan, membawa api kebangunan rohani dimanapun berada, di lingkup gereja, sosial, politik ataupun market place lainnya. Seperti Daniel yang memiliki roh yang luar biasa, FG punya roh yang menyala-nyala untuk melayani Tuhan di tempat dimana mereka berada. Hal itu terjadi karena mereka punya gaya hidup yang eksis di dalam hadirat Tuhan. Keberadaan mereka membawa dampak yang sangat nyata. Mereka membawa pengaruh positif, pertobatan dan atmosfir ilahi. Bahkan kehidupan menjadi ciri keberadaan mereka. Kekuatan firman sangat nyata di dal

GO UP TO THE NEXT LEVEL

Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku. (Mazmur 61:3) Tuhan selalu rindu membawa anak-anakNya naik ke next level. Orang Kristen yang naik ke next level berarti mendapat promosi dari Tuhan untuk semakin luas pandangannya, semakin tinggi posisinya dan semakin mengerti apa sesungguhnya yang menjadi kehendak Tuhan dalam dirinya. Sama seperti seseorang yang berada di ketinggian melebihi orang lain yang sama-sama mendaki gunung, orang yang ada dipuncak lebih luas cara pandangnya dan sanggup melihat ke horizon. Demikian halnya dengan kehidupan rohani, siapapun yang berada di ketinggian, akan mampu melihat ada apa dibalik kenyataan yang ada; apakah perjalanan masih jauh, apakah tantangan masih belum berakhir; atau apakah sebentar lagi kita tiba di tujuan. Itu sebabnya, Tuhan tidak pernah mau kita stagnan (mandeg). Orang yang mengalami stagnasi rohani tidak akan mampu mengikuti kegerakan Allah untuk selalu naik ke

AKHIR ZAMAN 2012: BENARKAH?

Sebuah buku populer berjudul Apocalypse 2012 yang ditulis oleh Lawrence E. Joseph, seorang kolumnis, (dalam bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gramedia dengan judul Kiamat 2012) seolah membangkitkan kembali diskusi tentang kiamat dan tanda-tanda akhir zaman di kalangan Kristiani. Termasuk pada hamba Tuhan, banyak mengutip buku ini sebagai sebuah kebenaran. Seorang ibu dalam konseling mengangkat topik ini seusai mengikuti ibadah sebuah gereja di Surabaya dan mengatakan bahwa hamba Tuhan yang berkhotbah mengingatkan, kiamat 2012 segera terjadi, “maka kita sebagai orang Kristen harus bersiap-siap”. Ini baru satu kasus. Hampir di banyak gereja, tema kiamat 2012 seolah menyita kembali perhatian kita soal akhir zaman. Sebetulnya buku ini biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Tetapi berhubung tema yang diusungnya mengangkat persoalan yang kontroversial di kalangan Kristen karismatik, maka inilah yang membuatnya menjadi menarik. Orang lupa, bahwa sekalipun buku itu adalah hasil sebuah investigas

KKR "Bangkit Dari Stagnasi Rohani" Bandung, 4 Sept'09

Gambar

KKR Banyuwangi 24-26 September 2009

Gambar

FAITH FACTOR

Dua belas orang diutus untuk mencari informasi. Sama seperti orang zaman sekarang yang bertugas melakukan survey sebelum memasuki sebuah geografis tertentu. Bisa riset politik, pemasaran, ataupun kepentingan sosial. Melalui riset pendahuluan, kondisi dan situasi daerah yang menjadi sasaran atau menjadi target market, dapat terbaca. Betul. Riset akan memberikan banyak sekali informasi dan menolong kita menentukan langkah-langkah yang tepat untuk bertindak dengan hasil maksimal dan cara-cara yang efektif. Dua belas orang diutus mencari informasi mengenai tanah yang berlimpah susu dan madunya. Semua pulang membawa hasil bahkan dilengkapi dengan bukti hasil alam. Menariknya, sepuluh orang yang melakukan tugas itu kembali dengan pesimisme dengan mengatakan bahwa negeri itu tidak mungkin direbut karena dihuni oleh para raksasa dan punya tembok-tembok berkubu yang tinggi. Hanya dua orang yang menyampaikan perihal berbeda. Keduanya optimis bahwa kota Kanaan dapat ditaklukan dengan pertolongan