Renungan Holyland

Sehari setelah aku berjalan di lereng Gunung sion, Tuhan menyatakan keindahanNya. Peneguhan pertama dari setiap isi hatiNya dalam perjalanan destiny di Gunung Sion itu dinyatakan di kota dimana kabar baik disampaikan, Nazareth. Waktu itu sore dan hujan deras melanda kota tua Nazareth. Selesai berdoa di gereja, sementara yang lain sibuk berbelanja, aku diajak Tuhan keluar dari toko. Betapa kagetnya. Di lereng kota Nazareth sore itu, terdapat pelangi yang sangat indah. Tak kupedulikan hujan dan angin yang deras. Aku mendekat ke arah pelangi itu, sangat indah dan tak pernah pudar warnanya. Disitu aku diingatkanNya bahwa kasih manusia bisa memudar dalam sesaat, tetapi kasihNya padaku tetap selamanya. Aku terharu. Pelangi adalah peneguhan. Pelangi adalah ciptaan Tuhan yang bicara tentang janjiNya. Pelangi adalah warna yang tidak pernah pudar. Empat tahun silam aku terakhir melihatNya, ketika Dia berbicara tentang janjiNya. Dan Dia tidak berhenti mengingatkan aku bahwa janji itu masih berlaku. Hujan yang semakin deras menahan langkahku. Rasanya aku ingin berada di kaki pelangi itu dan mengagumi setiap keindahan warnanya. Kusadari bahwa Tuhan tidak pernah berhutang dalam hidup anak-anakNya. Bukankah di kota ini Dia nyatakan kabar baik kepada Maria, kepada seluruh dunia akan kasihNya dan sekarang kabar baik yang sama dinyatakan kepadaku. “Aku akan menjadikanmu pembawa kabar baik yang akan mengingatkan setiap orang akan janjiKu,” kudengar bisikan lembut ditelingaku. Aku merinding. Suara itu sangat dekat dan nyata. Aku mengalami perjumpaan di sana. “Aku akan menggenapi setiap janjiKu dalam hidupmu tapi Aku mau hidupmu sepenuhnya!” Aku mengangguk mengiyakan perkataan itu dengan gemetar terhadap kuasa yang tiba-tiba mengelilingiku. Dan aku bernyanyi, “Mataku tertuju padaMu segnap hidupku kusrahkan padaMu. Bimbing aku masuk rencanaMu tuk menggenapi KrajaanMu. Ku mau mengikuti kehendakMu ya Bapa, ku mau slalu menyenangkan hatiMu…” Di kota ini, aku memperbaharui hidupku dan panggilanku…Di kota ini, sementara yang lain sibuk belanja, aku mengalami perjumpaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SECUPAK GANDUM SEDINAR

TUHAN ADALAH GEMBALAKU - Mazmur 23:1-6

KESAKSIAN: MOBIL BARU DARI TUHAN