MAKSUD TUHAN DI TAHUN 5777 AYIN ZAYIN
Ps. Sonny Zaluchu
Gembala JKI G2CC Graha Padma Semarang
Post Doctoral Akar Ibrani dan menulis buku
HOLYLAND: Jejak Kaki Tuhan di Tanah Suci
Tulisan ini dapat dikutip dengan menyebut sumbernya. Jangan plagiat !
AWAL Tahun Baru Israel atau Rosh HaShanah dibulan Oktober 2016, jatuh
dan dirayakan pada tanggal 6-9 Oktober. Perayaannya sendiri bisa berlangsung
selama satu bulan penuh. Salah satu doa yang paling sering diucapkan di awal
tahun seperti ini adalah janji Tuhan yang tertulis di dalam kitab Musa, “TUHAN
akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor” (Ulangan 28:13). Ada
satu keyakinan yang kuat bahwa destiny anak-anak
Tuhan adalah kepala dan hal itu ditegaskan di awal tahun (kepala tahun) supaya
di sepanjang tahun yang akan dilalui, promosi dan berkat Tuhan datang
sedemikian rupa doa itu digenapi di sepanjang waktu. Seperti pernah saya tulis
(dan dikutip oleh banyak orang dengan tidak
menyebutkan sumber, malah ada yang langsung
mencantumkan namanya sebagai penulis) bahwa di dalam perjamuan keluarga, kepala
keluarga akan memimpin doa menjadi kepala dengan mengucapkan: she nihye ka ROSH
ve lo la zanav atau jika diterjemahkan menjadi, “Aku akan menjadi kepala dan
bukan ekor.” Doa ini terus diucapkan di sepanjang tahun.
Shana
Tahun baru juga digunakan sebagai momentum untuk membuat perubahan ke
arah yang lebih baik. Saling mengucapkan ‘Selamat Tahun Baru’ atau Shanah
Thovah bukan sekedar ritual atau basa basi. Ucapan itu lahir dari sebuah
kesadaran bahwa kita hanyalah penumpang di planet milikNya. Disitu sebuah
resolusi baru dibuat dihadapan Tuhan, agar mengampuni semua yang telah lalu, dan berjanji
pada diri sendiri dan pada Tuhan yang empunya alam semesta, mulai awal tahun
ini, segala hal yang lebih baik akan dilakukan.
Kata Ibrani shana (×©× ×”)
pada umumnya berarti ‘tahun’. Jadi kalau orang saling mengucapkan salam, mereka
melepaskan berkat dan janji bahwa ini adalah tahun yang baik dan lebih baik di
dalam segala aspek. Menariknya, kata shana berasal dari akar kata yang berarti
"untuk mengubah". Misalnya, menurut kitab Ayub, Engkau menggagahi dia
untuk selama-lamanya, maka pergilah ia, Engkau mengubah wajahnya dan
menyuruh dia pergi (Ayub 14:20). Maksudnya, Tuhanlah yang mengubah penampilan
manusia selama manusia berkenan bekerjasama dengan Tuhan untuk melakukan itu.
Awal tahun ini bukanlah pengulangan atau ritual yang sama seperti tahun lalu.
Garis waktu selalu berjalan linier dan tidak pernah kembali. Dan kita dituntut
memperlihatkan perubahan kualitas hidup. Bukan hanya agar tidak mengulangi
kesalahan yang sama dua kali, seperti tahun tahun sebelumnya, kita
diperintahkan untuk menggunakan momentum Rosh Hashanah sebagai kesempatan untuk
mengevaluasi tingkah laku dan mengubah arah hidup. Perubahan memerlukan keputusan dan
evaluasi terhadap hal-hal apa saja yang harus diperbaiki. Disitu komitmen
diperlukan ! Jika hal ini terjadi, maka Tuhan akan memimpin perubahan itu
dengan cara yang sangat indah dan hasil yang luar biasa.
Zayin
Nama tahun Israel selalu diambil dari dua angka terakhir. Maka,
berdasarkan angka tersebut tahun Rosh Hashanah kali ini atau tahuh 5777
dinamakan Ayin Zayin. Tahun lalu, tahun 5776 dinamakan tahun Ayin Vav dan di
sana kita berkesempatan menikmati berkay Yobel dari Tuhan.
Tuhan selalu punya agenda yang khas dan berbeda di setiap tahun. Maka dari
itu, kita perlu mencermati pola Tuhan bekerja yang berkaitan dengan hari-hari
raya orang Yahudi. Sebab, hari-hari raya itu menjelaskan proyeksi dan
memberikan arahan profetik mengenai apa yang akan Tuhan buat bagi dunia.
Artinya bukan sekedar hari raya sebagaimana kita memaknainya di Indonesia
tetapi melaluinya kita dapat melihat isi hati Tuhan (walaupun samar-samar)
melalui sejumlah petunjuk yang memang dengan sengaja diungkapkan kepada kita
secara profetik. Sebagai orang Kristen yang kembali kepada Akar Ibrani (hebrew
roots), mencari kehendak Tuhan melalui perayaan dan ibadah ibadah Ibrani sangat
dimungkinkan terjadi. Apalagi jika dikaitkan dengan kedatangan-Nya yang kedua
yang semakin dekat, tanda-tanda semakin banyak bertebaran dan menjadi peneguhan
dari apa yang dinubuatkan kitab Suci. Cara Tuhan bekerja kepada bangsa
pilihan-Nya menjadi cara yang sama dimana Tuhan bekerja pada kita. Mengapa?
Kita sudah di cangkok-kan ke dalam akar pohon zaitun yang sejati melalui Yesus
Kristus. Berkat buat Yahudi, juga berkat buat bangsa-bangsa. Pesan buat Yahudi
juga pesan buat kekristenan. Cara bangsa Yahudi melihat dan mencermati pesan
Tuhan dapat menjadi teladan yang sama buat kita, kendatipun disadari ada
hal-hal yang relevan dan tidak relevan dengan sistem budaya kita. Selama itu
sesuai dengan kebenaran kitab Suci, maka pastilah itu relevan.
Teologi 7
Dalam aksara Ibrani, kata Zayin mewakili angka 7 (tujuh). Dalam teologi
orang Ibrani, setiap angka diberi nama dan punya arti tertentu. Ada beberapa hal penting
yang menjadi bahan pembelajaran kita soal angka itu.
His Manifested Presence
7 (tujuh) adalah angka sempurna. Enam hari lamanya Tuhan bekerja di
dalam penciptaan di Kitab Kejadian dan pada hari ketujuh Dia berhenti. Angka
tujuh di manapun di dalam Alkitab selalu merujuk pada eksistensi atau
keberadaan Tuhan. Dia memang ada di sepanjang tahun dan waktu. Tetapi khusus
pada tahun 5777 ini, kita bisa membaca intensitas kehadiran Tuhan yang meningkat
dengan hadirnya tiga angka sempurna itu (777) yang hanya akan terulang seribu
tahun lagi. Hadirat Tuhan salah satunya dapat dijelaskan dengan konsep
‘manifested presence’. Artinya, manifestasi keberadaan Tuhan di sebuah tempat
yang berbeda dari tempat lain. Kabod-Nya atau kemuliaan-Nya lebih kuat di satu
tempat dibandingkan dengan tempat lain. Jika dibandingkan dengan tahun tahun
sebelumnya, maka His Manifested Presence di sepanjang tahun ini jauh lebih berbobot. Dan ini semua adalah kesempatan kita, apakah membuka pintu lebar-lebar
untuk Dia menyatakan kehadiranNya di dalam gereja, ibadah, keluarga, pelayanan,
pekerjaan dan kehidupan kita. Kabod yang lebih berat sudah mulai diturunkan.
Saya pribadi percaya bahwa, kehidupan rohani yang dibangun dalam pencaharian
akan Tuhan, akan penuh dengan dinamika kuasa Tuhan. Sepanjang tahun ini !
Bukan Pedang !
7 (tujuh) di artikan sebagai pedang. Banyak tulisan di internet merujuk
pada satu penafsiran bahwa di sepanjang tahun ini akan ada pedang bertemu dengan
pedang (atau peperangan dimana-mana). Juga ada yang menafsirkan bahwa pedang
bicara tentang senjata yang Tuhan letakkan di tangan kita untuk menumpas segala
kejahatan. Saya tidak setuju dengan penafsiran itu. Tuhan tidak memerintahkan
kita mengangkat senjata baik secara harafiah maupun secara rohani. Kita harus
melihat isi hati Tuhan yang paling dalam bahwa agama tidak ditegakkan dengan
pedang. Kerajaan Allah yang dibawa oleh Tuhan dan nilai-nilainya ditegakkan
melalui kesaksian. Dan kesaksian itu sangat jelas, kesaksian akan kuasa firman Tuhan
sendiri.
Firman Tuhan
Tahun 5777 bukanlah tahun pedang dalam arti senjata menebas, menusuk
atau menghancurkan musuh. Juga bukan tahun penuh gemerincing suara pedang yang beradu di dalam peperangan. 7 bicara tentang kekuatan firman Tuhan dan luar
biasanya, kekuatan itu berlipat tiga dengan 777. Dimana-mana di sepanjang tahun
ini, firman Tuhan akan mengambil alih pikiran, rasio dan kehidupan kita. Firman
Tuhan akan ditebar dimana-mana sebagai sebuah benih dan menjadi “senjata” peperangan
untuk memenangkan dunia. Tahun ini adalah tahun manifestasi Firman Tuhan dengan kuasa yang sangat hebat dan dengan kualitas
triple yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Sekali lagi, ini penggenapan firman yang sangat hebat !
Rasul Paulus menjelaskan dengan sangat gamblang. Bahwa
pedang adalah salah satu senjata peperangan rohani dan itu adalah firman Tuhan
sendiri. Angka 7 atau “pedang” yang dimaksud di dalam Ayin Zayin bukan memiliki senjata
tetapi seruan untuk semakin memperkokoh hidup di dalam kebenaran firman. “dan
terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” (Efesus
6:17). Melalui firman yang kita miliki maka intensitas pergaulan dengan
Allah juga semakin kuat dan firman itu dapat menjadi “senjata” menebas tuaian
di ladangNya. Tuhan sendiri akan membimbing kita memasuki level pedang bermata
dua yang memisahkan jiwa dan roh. “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibrani 4:12).
Mengapa firman?
Ini akhir zaman dan tanda pertama dari akhir zaman adalah penyesatan.
Penyesatan di mulai dari ajaran dan firman Tuhan yang dibelokkan. Herannya,
justru yang aneh-aneh makin bermunculan
belakangan ini dan orang-orang malah lebih banyak mengejarnya.
Penyesatan sedang terjadi. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya
jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan
memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak
orang (Matius 24:4-5). Kalau kita tidak kuat-kuat di dalam firman, maka
menjelang kedatangan-Nya yang kedua, kita bukan bagian dari orang yang bersiap
menyongsongnya melainkan bergabung dengan kelompok orang-orang yang telah
disesatkan ! Hati-hatilah terhadap fenomena-fenomena dan lebih baik berakar
dengan kuat pada firman. Ibarat hujan, pencurahan kuasa firman akan semakin menjadi-jadi sepanjang tahun ini.
Manifestasi 7 Roh Allah
Yang tidak banyak disinggung adalah simbologi menurut akar Ibrani dan
teologi Yahudi (karena biasanya kita hanya copy paste ide dan tulisan orang
lain dari internet tanpa berusaha menggali yang sebenarnya). Teologi Ibrani sangat kental
dengan angka. Kita harus mempelajarinya sungguh-sungguh dengan menggunakan
“kacamata” akar Ibrani supaya mendapatkan pengertian yang tepat. Seorang Rabi
Yahudi bernama Rabbi Michael L. Munk baru baru ini menerbitkan bukunya berjudul
The Wisdom in the Hebrew Alphabet. Rabbi ini menjelaskan bahwa kata dan angka
Zayin/7 menjadi simbol terhadap tiga hal: Roh (spirit); Rejeki atau berkat
(sustenance); Perjuangan (struggle)
Penekanannya adalah pada Roh (spirit). Ayin Zain adalah tahun kehadiran
Allah Israel sebagai penjaga. Manifestasi Roh Allah akan sangat kuat
dimana-mana, mengiringi setiap pemberitaan firman-Nya oleh hamba-hamba-Nya.
Sama seperti Menorah di dalam ruang Kudus yang harus menyala 24 jam dan
tidak boleh mati. Di dalam KJV, semua perabotan di dalam kemah dan ruang kudus
disebut sebagai benda “it” tetapi khusus Menorah, dipergunakan kata “his” yang
menjelaskan sesuatu yang hidup dan bergender. Itu adalah Tuhan, penjaga Israel
sendiri. Di tahun ini, Allah penjaga Israel itu akan bermanifestasi di dalam
seluruh aspek hidup kita ! Tujuh cabang menyala sekaligus dengan terang yang
terkuat. Maka, carilah dan milikilah menorah di dalam kehidupan anda. Menorah
adalah tiang lampu (candle stick) yang dibuat dari emas murni dan menurut blue
print Allah. Tiang lampu ini punya 7 cabang dan setiap cabang mewakili satu
sumbu nyala api. Disitu ada 7 cabang dan 7 sumbu dan artinya 7 nyala.
Satu-satunya sumber cahaya di dalam ruang kudus adalah cahaya menorah. Triple 7
mewakili kehadiran 3 menorah dengan cahaya yang lebih kuat intensitasnya dan jangkauan
terang yang lebih luas.
Dimana-mana, Roh Allah dilambangkan dengan lidah api. Pada waktu Roh
Kudus turun di hari Pentakosta, dia serupa lidah-lidah api di atas kepala
murid-murid. Dan kita mengerti bahwa dimana ada Roh Allah, disitu ada pembebasan.
Kuasa dinyatakan dengan kuat dan hebat. Mujizat mengalir dengan deras dan
kencang. Lawatan demi lawatan terjadi. Kebangunan Rohani akan makin kuat
intensitasnya. 5777 yang dikaitkan sebagai menorah mewakili 7 nyala api menorah
mewakili 7 Roh Allah seperti dinubuatkan Yesaya. Manifetasi ke-tujuh Roh itu
akan dinyatakan di dalam hidup orang-orang percaya dan gereja-Nya. Ketujuh roh
itu adalah (1) Roh TUHAN akan ada padanya, (2) roh hikmat (3) dan pengertian, (4)
roh nasihat (5) dan keperkasaan, (6) roh pengenalan (7) dan takut akan TUHAN
(Yesaya 11:2).
Gereja sedang dipersiapkan untuk tahap final. Orang-orang Kristen
sedang di arahkan ke situasi terakhir. Semua mengarah ke satu titik,
kedatangan-Nya yang kedua. Ini semua butuh perjuangan yang berat tetapi akan
mudah dilakukan bersama Tuhan. Tentu saja berkatNya akan melimpah dengan kuat
bagi orang-orang yang berada di dalam kegerakan ini.
Raja di atas Segala Raja
Ayin Zain adalah tahun di mana Tuhan hadir dan dimahkotai sebagai Raja
di atas segala raja. Bukan kita yang menerima mahkota itu (sebagaimana umumnya
ditafsirkan). Mahkota itu milik Tuhan dan menyatakan pemerintahan-Nya atas
dunia dan kehidupan. Tanda mahkota di atas angka 7 hanya bentuk penulisan indah
seperti kita menulis kaligrafi ! Aslinya, tidak ada tanda itu secara pictorial
letter apalagi dalam bentuk modern. Jadi tangan ditafsir-tafirkan. Ada atau
tidak ada mahkota, tidak mengubah arti dari zayin. 7 menyatakan kehadiran
Tuhan dengan mahkota keagunganNya.
Semarang, Oktober 2016
L’shanah Thovah
Tuhan Yesus memberkati
Ps. Sonny Zaluchu (081325854343)
Komentar
Posting Komentar