REFLEKSI AKHIR TAHUN
Oleh: Ps. Dr. Sonny Zaluchu, M.Th
Gembala Senior JKI G2CC
Graha Padma Semarang
KALI ini saya memakai istilah yang sedikit agak teknis. Kehidupan
adalah sebuah sejarah, Melalui suatu titik acuan, sesungguhnya kita dapat
menarik garis lurus ke belakang, melalui sebuah garis waktu. Catatan demi
catatan masa lalu hingga tiba di masa sekarang, dapat dijumpai secara
kronologis dan semua itu adalah faktor yang membentuk kehidupan yang saat ini
ada. Usaha untuk kembali ke masa lalu, menelusuri jejak kehidupan secara
kronologis itu di dalam dimensi waktu, disebut pendekatan diakronik. Pendekatan
ini memanjang di dalam waktu tetapi terbatas di dalam ruang. Maka ada
pendekatan kedua yang menutupi kekurangan itu, disebut sebagai pendekatan
sinkronik. Pendekatan ini memperluas ruang dari sebuah peristiwa di waktu
tertentu. Itu sebabnya, sikronik terbatas di dalam waktu tetapi sangat memberi
tempat pada ruang. Di dalam pendekatan ini, segala hal menyangkut struktur di
dalam ruang peristiwa, dapat diungkapkan dan dibeberkan. Kedua pendekatan ini
adalah salah satu “pisau bedah” terbaik, untuk hidup kita, hidup yang dijalani
selama tahun 2016 dan harapan untuk kehidupan lebih baik di tahun 2017. Mengingat
realitas bahwa tidak ada satupun orang di dunia ini yang dapat memprediksi masa
depannya, pendekatan ini akan menolong, setidaknya untuk membangun harapan
bahwa di dalam Tuhan, hidup yang dijalani, akan lebih baik dari tahun
sebelumnya.
HIDUP ADALAH PERJUANGAN
Kehidupan tidak berjalan tiba-tiba. Ia adalah sebuah sejarah bagi orang
yang menjalaninya. Di dalam perjalanan searahnya melintasi garis waktu, ia
berjuang menjalani hidupnya sedemikian rupa untuk mencapai kualitas yang lebih
baik dan membuatnya berarti. Cara setiap orang berjuang tidak sama. Apalagi
cara orang memaknai kehidupannya di dalam sejarah, sangat subjektif. Secara dualistik, umumnya kita melihat dua
ayunan bandul yang ekstrim. Orang berjuang untuk memerangi ketidakpercayaannya
dengan kepercayaannya. Tidak pernah berhenti berjuang untuk memerangi kejahatan
dengan kebaikan yang ada di dalam dirinya. Bahkan keberartian juga bermakna
dualis. Keberartiannya dapat bermakna kerugian bagi orang lain. Menggeser
setiap kutuk menjadi berkat adalah bagian tak terpisahkan yang sama berat
perjuangannya untuk mempertahankan diri menjadi manusia bermoral di tengah
tarikan amoralitas. Bahkan sisi sisi religius manusia selamanya akan berjuang
menghadapi keduniawian. Intinya, hidup adalah perjuangan. Ke arah mana bandul
perjuangan itu condong, bergantung dari keputusan-keputusan subjektif yang
dihasilkan.
Dalam kacamata sejarah, manusia bisa melihat dirinya sebagai sebuah
produk atau pelaku. Sebagai produk, manusia adalah bentukan sejarah. Pasif. Tetapi
sebagai pelaku, manusia adalah pembentuk sejarah. Aktif. Di mata Tuhan, manusia
adalah produk yang menjadi pelaku bagi sejarahnya sendiri! Tuhan hanya mau
memastikan bahwa kehendak bebas di dalam dirinya, dapat membuat seseorang
melenceng dari jalan yang seharusnya Tuhan rancang baginya. Itu sebabnya,
karena masa depan milik Tuhan, dan manusia bukanlah Tuhan yang bisa merancang
masa depan seenaknya, untuk sebuah kehidupan yang lebih baik, setiap orang
harus menentukan sendiri titik dimana dia perlu berhenti sejenak dan melakukan
refleksi. Disitulah pentingnya pendekatan diakronik dan sinkronik. Dari kedua
pendekatan ini, manusia dapat mereposisi dirinya di dalam sejarah yang dilalui
dan bahkan dibentuknya sendiri.
Sebagai sebuah perjuangan, pendekatan diakroni-sinkronik akan membuat
orang bersyukur atas hidup yang telah dilaluinya selama ini. Sehebat apapun
perjuangan yang dilalui, harga yang harus dibayar dan segala macam penderitaan
dan tantangan yang menyertai, akhirnya masih berdiri kokoh di penghujung tahun,
untuk bersiap melangkah di tahun berikutnya. Bukankah ini adalah anugerah?
HIDUP ADALAH KESEMPATAN
Melalui pendekatan diakronik, seseorang dapat menelusuri kembali
kehidupannya di masa lalu untuk mencari jawaban, mengapa hidupnya “seperti ini”
sekarang. Di dalam penelusuran ini ada titik titik penting yang secara radikal
membawa perubahan dalam hidup. Titik yang menentukan secara kritis atau sebab
akibat keberadaan saat ini. Titik itu adalah sebuah process item, yang tidak dapat diubah lagi dan setiap orang hanya
bisa menyesali sikapnya yang salah ketika melalui titik tersebut karena respon
yang tidak benar. Sebaliknya, sebuah process
item di dalam kronologis kehidupan, dapat membangkitkan harapan dan rasa
syukur, bahwa semua itu telah dilalui dengan baik dan keputusan yang tepat
sebagaimana mestinya.
Menemukan titik titik penting yang menjadi process item itu akan menuntun ke langkah berikutnya untuk membuka
ruang di titik tersebut, menelaah hingga ke detil struktur di dalam peristiwa
yang mengubah hidup itu. Tujuannya untuk menemukan jawaban: mengapa ! Disitulah
kemudian diperlukan pendekatan sinkronik. Semua mengarah pada satu konsep:
evaluasi diri. Orang tidak akan pernah berhasil menyiapkan masa depan tanpa
melakukan evaluasi diri. Melalui dua pendekatan yang telah disinggung
sebelumnya, evaluasi akan menghasilkan dua hal. Pertama, kesalahan masa lalu
yang perlu diperbaiki; Dan kedua, kebaikan atau keberhasilan masa lalu yang
harus dipertahankan atau ditingkatkan di masa depan.
Tidak kebetulan kalau hari ini kita tiba di hari terakhir tahun 2016, di
hari yang ke 366. Biasanya cuma 365 hari. Tapi kali ini Tuhan sepertinya menggunakan
tahun kabisat untuk menambahkan satu hari lagi bagi kehidupan kita. Ini bukan
sekedar pengulangan empat tahun. Juga bukan kebetulan. Tuhan sedang bicara
tentang kesempatan. Bayangkan kalau anda ditentukan mati hari ini tetapi Tuhan
memberi kesempatan satu hari lagi untuk hidup, siapapun pasti akan
menggunakannya untuk hal-hal berharga dan terbaik pada kesempatan yang Tuhan
berikan itu. Maka, selama ada kesempatan bagi kita, gunakanlah itu dengan penuh
rasa syukur dan bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Jika tidak, Tuhan akan
membawa anda di satu titik dimana anda memohon mohon diberikan kesempatan lagi tetapi
pintu sudah tertutup !
HIDUP ADALAH PILIHAN
Hidup adalah pilihan dari satu process
item ke process item berikutnya. Zig
Ziglar menulis sebuah quote sebagai berikut: “Anda bebas memilih, namun pilihan
yang Anda pilih hari ini akan menentukan apa yang akan Anda miliki, akan jadi
apa Anda nanti, dan apa yang akan Anda lakukan pada masa depan Anda”. Evaluasi
akan mendorong manusia untuk memilih. Sebagaimana quote tersebut, dengan
kehendak bebas di dalam dirinya, manusia berhak memilih apapun yang menurutnya
terbaik bagi hidupnya. Persoalannya adalah, harapan masa depan manusia
seringkali lebih suram daripada kehidupan yang telah ia jalani. Mengapa? Ada
beberap alasanya.
Pertama, manusia tidak belajar dari kehidupan yang telah ia jalani.
Orang seperti ini disebut “tidak kapok” dengan pelanggaran dan konsekuensi yang
pernah dirasakan akibat pilihan yang salah. Kedua, manusia menjalani hidupnya
tanpa arah. Hal semacam ini hanya akan menghasilkan manusia petualang yang
hidup bergentayangan di dalam garis waktu. Ketiga, faktor kepentingan. Apabila
sudah bicara tentang hal ini, bahkan integritas, aspek moral, kebenaran dapat
diputarbalikkan demi terwujudnya kepentingan tersebut. Kalau perlu bangunan
yang sudah kokoh berdiri dihancurkan asalkan apa yang diinginkan itu terwujud.
Di penghujung tahun ini ada baiknya kita merenung, apalah pilihna
pilihan yang dibuat selama 366 hari sudah selaras dengan kehendak Tuhan atau
tidak? Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya? Buatlah pilihan terbaik dalam
beberapa jam ini, sebelum lonceng pergantian waktu berdentang tengah malam.
Jangan sampai memasuki tahun 2017 dengan pilihan pilihan yang salah seperti
tahun sebelumnya.
Selamat memasuki perjuangan, kesempatan dan pilihan yang baru bersama Tuhan.
+6281325854343 ***
Komentar
Posting Komentar