Tragedi Kapernaum

Kapernaum adalah sebuah kota yang sangat terkenal. Terletak di sebelah Barat Danau Galilea, kota ini menjadi markas besar Yesus Kristus selama melakukan pelayanan di muka bumi. Frekuensi kunjungan dan aktifitas di kota ini, jauh lebih banyak Yesus lakukan dibandingkan di kota lain. Demikian juga dengan sejumlah aktifitas yang Yesus pernah lakukan, lebih banyak terjadi di kota ini. Di Kapernaum ada sebuah sinagoga, tempat ibadah Yahudi yang menjadi tempat favorit Yesus dan seringkali dikunjungi Yesus untuk mengajar. Itu sebabnya kota ini terkenal sebagai kotanya Tuhan Yesus. Dua orang bersaudara yang juga merupakan murid Yesus, Andreas dan Petrus, juga tinggal di kota ini. Kira-kira seratus meter dari sinagoga di Kapernaum, terdapat rumah mertua Petrus yang disembuhkan olehTuhan Yesus dari sakit demam. Kedua tempat itu, sinagoga dan rumah mertua Petrus, masih ada bekasnya sampai sekarang.

Beberapa kejadian penting menyangkut kota ini adalah :Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira(Mt 8:5-13); Menyembuhkan ibu mertua Petrus (Mat 8:14-17); Membangkitkan putri Yairus dari kematian (Markus 5:21-43); Orang lumpuh disembuhkan dan digotong lewat atap (Markus 2:1-12); Yesus selalu mengajar di kota ini di dalam rumah ibadah (Markus 1:21; Lukas 4:31; Yoh 6:59); Petrus menemukan uang empat dirham di mulut seekor ikan untuk membayar bea Bait Allah (Matius 17:24-27); Yesus menyembuhkan dari jarak jauh seorang anak pegawai istana di Kapernaum saat berada di Kana (Yoh 4:46-52)

Perhatikan! Yesus selalu kembali ke Kapernaum dan mengajar di kota ini. Sebagai pusat kegiatannya, maka wajar jika kita melihat banyak pekerjaan yang Yesus lakukan di kota ini. Kapernaum menjadi kota dimana mujizat selalu terjadi. Semua orang tahu siapa Yesus, dimana Ia tinggal dan semua pekerjaan yang dilakukannya di sana. Orang-orang yang memasuki kota ini, selalu mengejar Yesus untuk mengalami mujizatNya. Dengan demikian, kota ini menjadi sebuah kota yang sangat diberkati karena keberadaan Yesus.

Tetapi ada yang menarik dan sangat kontras. Walaupun di kota ini Yesus banyak melakukan aktifitas, tanda mujizat, sehingga orang-orang dibuat takjub oleh tanda itu dan walaupun kota ini menjadi tempat dimana Yesus melakukan banyak pengajaran yang luar biasa, Yesus ternyata melepaskan kutukan terhadap kota ini dan penduduknya! Kalimat Yesus sangat keras.
Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. (Matius 11:23)

Yesus menubuatkan dan mengutuk kota ini menjadi hancur. Alasannya cukup jelas. Sekalipun di kota ini banyak terjadi mujizat dan pekerjaan Tuhan yang dahyat, tetapi penduduknya tidak mengalami pertobatan dan mengeraskan hati mereka.
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya (Matius 11:20)

Seratus tahun kemudian, nubuatan itu terlaksana. Kota ini menjadi puing-puing. Sinagoga tempat Yesus sering mengajar tinggal reruntuhan. Bahkan batas-batas kota Kapernaum tidaklah dapat ditemukan hingga saat ini. Kota itu hancur tepat seperti yang dikatakanNya. Apa yang menjadi pelajaran bagi kita?

a.Pertobatan dan perubahan hidup jauh lebih penting daripada mujizat.Hari hari ini banyak orang terjebak untuk mengejar mujizat dan tanda. Mereka mencari perbuatan tangan Yesus dan melupakan Yesus. Mereka butuh mujizat untuk menyembuhkan sakit penyakit. Butuh mujizat untuk mengalami terobosan keuangan. Butuh mujizat untuk menghadapi kesulitan hidup. Tetapi semua hal ini hanya membawa mereka pada tindakan mengejar perbuatan tangan Yesus dan melupakan Yesus sendiri. Orang yang seperti ini sesungguhnya tidak berakar kuat di dalam Yesus. Mereka butuh Yesus sebagai pemuas keinginan mereka. Setelah semuanya terpenuhi, Yesus berada di tempat nomor kesekian dari prioritas hidup. Sekalipun mereka melihat dan mengalami sendiri mujizatNya, mereka tidak pernah berubah dari kehidupan yang lama. Seperti – maaf – babi yang selalu kembali ke kubangannya.

Mujizat dan tanda-tanda ajaib bukanlah tujuan! Keselamatan adalah tujuan akhir kita. Hal ini yang membuat Yesus kecewa dan mengutuki kota ini. Mereka menerima dan hidup sehari-hari dengan mujizat Yesus tetapi tidak mengalami perubahan hidup yang signifikan. Maka ketika keadaan kita yang semula bagus tiba-tiba hancur dan menjadi puing-puing seperti Kapernaum, seharusnya kita bertanya, jangan-jangan selama ini kita cuma memanfaatkan Yesus untuk kepentingan kita belaka. Orang yang seperti ini pada awalnya seperti Kapernaum, terkenal karena hal-hal ajaib dan heran tetapi akhirnya hancur berantakan. Bagaimana dengan anda?

b.Kekerasan hati menjadi awal dari sebuah kehancuran.Orang-orang di kota ini merasa diri hebat dan segala-galanya. Kapernaum adalah sebuah kota dagang. Secara ekonomi kota ini menjadi pusat tujuan dagang. Mereka puas dengan apa yang ada dan pencapaian yang mereka dapatkan. Kata Kapernaum sendiri artinya kota yang nyaman! Mereka enggan berubah. Berkali-kali Yesus mengajar dan menyerukan perubahan dan pertobatan di dalam sinagoga. Berkali-kali Yesus mengajar orang banyak di sudut kota ini. Firman Tuhan sudah dilepaskan. Tetapi mereka mengeraskan hati. Firman yang hidup itu tidak mengubah mereka. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Mereka tahu firman tetapi tidak hidup untuk melakukannya. Mereka menjalankan ibadah mereka dengan penuh kebenaran pada diri sendiri.
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yak 1:22)

Kekerasan hati terjadi karena merasa benar sendiri dan sikap tidak mau tahu. Bangsa Israel terkenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk. Kekerasan hati mereka sungguh luar biasa sehingga Tuhan menghukum mereka 40 tahun di padang gurun. Mereka tidak pernah bersyukur atas kasih Allah pada mereka dan segala perbuatanNya yang dahsyat. Ingat baik-baik: kekerasan hati akan menjadi awal dari kehancuran segala yang kita miliki!

Mari kita belajar dari Kapernaum. Kota yang penuh mujizat tetapi akhirnya hancur oleh kesombongannya sendiri. Dikutuk oleh Tuhan akan perbuatan mereka yang tidak berubah. Jika hari-hari ini, kita sering mendengar firman Tuhan dan tidak melakukannya, maka kita seumpama orang yang butuh mujizat Yesus tetapi melupakan Yesus. Apa yang membuat kita hari-hari ini tidak bertobat dan mengeraskan hati, harus segera kita tinggalkan jika tidak ingin mengalami nasib yang sama dengan Kapernaum.

GKSI Pati
Lagu : Selidiki Aku, lihat hatiku

Postingan populer dari blog ini

SECUPAK GANDUM SEDINAR

KESAKSIAN: MOBIL BARU DARI TUHAN

TUHAN ADALAH GEMBALAKU - Mazmur 23:1-6