MENJADIKAN NATAL INI BERMAKNA
Oleh: Sonny Eli Zaluchu
Matius 2:1-12
Apakah makna natal? Salah satunya dapat kita rujuk pada peristiwa orang Majus yang datang ke Betlehem dan menjumpai Yesus. Paling tidak dari peristiwa itu kita belajar menemukan beberapa hal penting, yang bisa kita lakukan, sehingga natal kali ini tidak lewat begitu saja tetapi membawa makna di dalam perubahan hidup.
Pertama, natal adalah mencari Yesus.
Sudah sering terjadi, natal bukan kesempatan mencari Yesus tetapi mencari pembicara, bintang tamu, acara perayaan yang megah dan kolosal. Orang pulang ke rumah dengan kesaksian tentang acara natal dan bukan soal perubahan hidupnya. Orang Majus jauh-jauh datang ke Betlehem untuk mencari Yesus. Ini bukan perjalanan yang singkat dan mudah atau gampang dilalui. Mereka sungguh-sungguh mencariNya, tidak mau berhenti sebelum menemukan Dia. Itulah makna natal yang sejati. Kesempatan untuk mencari Yesus kembali dari perjalanan hidup kita mengembara di dunia ini yang mungkin telah melenceng atau menuju arah yang tidak tepat. Kita perlu berbalik mencari Dia. Seperti rusa yang merindukan air, binatang ini tidak pernah berhenti mencari dan berteriak sebelum menemukan sumber air. Seharusnya demikian juga kita, punya rasa haus akan Tuhan dan berupaya dengan keras untuk menemukanNya. Sebab apa? Apa yang kita cari, itulah yang menuntun hidup kita ! Kalau kita mencari Tuhan, maka hidup kita akan diarahkan kepadaNya. Kalau di natal kita cari bintang tamu, maka hidup kita hanya akan diarahkan untuk bertemu dengan bintang tamu tersebut. Coba lihat orang yang lapar, secara natur, orang itu akan dituntun untuk mencari makan supaya perutnya terisi. Jika kita mencari Yesus, maka natur rohani kitalah yang akan menuntun kita menemukanNya di dalam ibadah, ruang doa pribadi dan disetiap kesempatan dimana kita dapat mengalami perjumpaan denganNya. Apa yang anda cari, akan menentukan arah hidupmu.
Kedua, natal adalah mempersembahkan
Banyak orang Kristen mencari Yesus dengan tujuan meminta dan meminta kepadaNya. Mungkin waktu satu tahun, dihabiskan untuk berdoa dan meminta. Tidak ada yang salah dengan itu karena Tuhan sendiri mengajar kita untuk meminta dalam doa. Tetapi coba lihat apa yang orang Majus lakukan. Mereka mencari Yesus bukan untuk ‘meminta’ tetapi memberi ! Matius menulis bahwa para Majus itu mempersembahkan mas, kemenyan dan mur. Pertanyaannya adalah, apa juga yang bisa kita bawa kepada Tuhan di natal ini untuk kita persembahkan? Jawabannya jelas. Kita mesti bawa hati dan seluruh hidup ini. Kita bawa hati kita untuk diperbaharui supaya sukacita natal itu menjadi bagian dari diri kita sebagaimana orang-orang Majus itu pulang dengan damai. Ingat, setiap perjumpaan dengan Tuhan pasti membuat sesuatu terjadi. Orang sakit sembuh. Orang berdosa bertobat. Orang terikat dilepaskan. Orang yang datang mencari Tuhan pasti mengalami sesuatu. Terlebih jika orang tersebut mencariNya untuk mempersembahkan hidupnya, hidup dan cara pandangnya akan berubah drastis. Maka di natal ini, cobalah kita melakukan sesuatu yang berbeda. Jangan berpikir untuk meminta sesuatu tetapi pikirkanlah apa yang bisa anda berikan. Ketika kita mencariNya, maka segala sesuatu akan ditambahkan kepada kitra bukan? Apa yang tidak kita minta justru diberikan kepada kita sebagai bonus mencarinya dengan segenap hati.
Ketiga, natal adalah menempuh jalan lain
Banyak orang yang sudah bertemu Yesus tetapi terpuruk lagi. Mengapa? Karena mereka masih menempuh jalan yang sama ketika mereka datang. Orang yang mencari Tuhan melalui jalan dosa, pulangnya harus mencari jalan lain, sebuah jalan yang baru, yang mencerminkan perjumpaannya dengan Tuhan yang mengubahkan itu. Itu yang dilakukan para Majus. Kedatangan mereka ke Yerusalem buah heboh. Herodes yang pemarah itu akhirnya bertindak brutal dan membunuh bayi-bayi berusia dua tahun ke bawah karena cemburu dan tidak mau mengakui keberadaan Mesias yang baru dilahirkan. Seandainya para Majus tidak menyimpang ke istana Herodes, pasti ceritanya akan berbeda. Tetapi itulah yang terjadi. Jalan yang semula mereka tempuh ternyata berbahaya. Melalui petunjuk profetik mereka akhirnya pulang melalui jalan lain (another way). Perubahan itu harus terlihat bukan? Jalan lain yang kita tempuh adalah satu bagian penting dalam perubahan setelah bertemu dengan Yesus. Tentu saja jalan lain itu adalah jalan yang berbeda dari sebelumnya, jalan yang lebih baik, jalan kebenaran dan terang. Kalau sebelumnya kita menempuh jalan dendam dan sakit hati, maka setelah bertemu Yesus, kita pulang dengan jalan pengampunan dan kasih. Datang melalui jalan dukacita, pulang melalui jalan sukacita. Mencarinya dengan hati yang berharap, pulang dengan kepastian dan keyakinan teguh ! Bagaimana dengan anda? Natal akan mengarahkan hidup kita pada satu jalan lain yang lebih baik dan penuh harapan.
Marilah di natal ini, kita mencariNya, mempersembahkan sesuatu kepadaNya dan menempuh jalan yang berbeda dibanding saat kita datang.
Selamat hari Natal 2010
Komentar
Posting Komentar