LIHATLAH: ALLAH TETAP BEKERJA

Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah (Mal 3:6)

Sebelum naik ke Surga, Yesus memberikan mandatNya bagi para murid untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk. Ini perintah tertinggi dari otoritas tertinggi kepada semua murid dan perintah itu berlaku secara progresif sampai saat ini. Artinya, setiap murid Tuhan yang ada dari zaman ke zaman, telah mengikatkan dirinya di dalam perintah itu dan menerima serta berkewajiban melaksanakannya. Tugas itu bukan hanya diemban oleh Rasul-rasul tetapi dibebankan kepada semua orang percaya. Dengan demikian, meskipun telah naik ke Surga, Dia tetap ada di dalam dunia melalui seorang penolong yang dikirim khusus kepada kita semua yaitu Roh Kudus.

Kita Punya Tanda-tanda Ajaib
Turut menyertai perintah itu, di dalam setiap pelayanan pemberitaan Injil, akan muncul tanda-tanda.
Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan
turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang
menyertainya (Markus 16:20).

Tanda-tanda ini adalah tanda-tanda heran dan ajaib. Yang sakit bisa disembuhkan. Yang terikat dilepaskan. Setan bisa diusir dalam nama Yesus. Orang mati dibangkitkan. Hal-hal ajaib selalu terjadi setiap kali pemberitaan Injil terjadi.
Inilah yang paling menarik. Rupanya, kejadian-kejadian heran bukan hanya dilakukan oleh Yesus. Setelah naik ke Surgapun, DIA tetap bekerja melalui pelayanan para rasul dan di dalam pelayanan murid-muridNya. Kita adalah murid Yesus dan kitapun berkuasa melakukan semuanya itu atas otoritasNya. Kisah para rasul mencatat bagaimana murid-murid Yesus secara radikal memberitakan Injil dan pelayanan mereka yang disertai dengan tanda-tanda ajaib dan heran. Petrus yang semula menyangkal Yesus, seorang nelayan bersahaja, berubah menjadi seorang saksi Kristus yang membawa dampak luar biasa di dalam pemberitaan Injil. Melalui pekerjaan Roh Kudus, di dalam khotbahnya yang pertama, 3000 jiwa bertobat dan menerima Yesus. Ini sesuatu yang luar biasa dan membuktikan kepada kita bahwa kesembuhan, kelepasan bukan hanya dilakukan oleh Yesus tetapi juga dapat dilakukan oleh murid-murid Yesus atas kuasa namaNya.
Pelayanan pemberitaan Injil para misionaris juga membuktikan hal itu. Selalu ada tanda-tanda heran yang menyertai pelayanan mereka. Yang lumpuh bisa berjalan, yang buta melihat, yang bisa mampu berbicara, kebangkitan dari kematian, yang tuli mendengar, segala macam sakit penyakit disembuhkan, semuanya ini tanda-tanda heran yang menyertai setiap orang percaya di dalam pelayanan pemberitaan Injil.

Hujan Akhir Terus Tercurah
Kenyataan tersebut menggeser anggapan bahwa Yesus hanya bekerja di zamannya saja dan tidak di zaman ini. Kenyataannya tidak demikian. Ini zaman akhir dan di zaman akhir itu, hujan akhir sedang tercurah terus menerus. Kekuatan Roh Kudus demikian nyata di zaman akhir ini. Allah telah mencurahkan RohNya ke atas kita sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Yoel.
"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan
Roh-Ku ke atas semua manusia (Yoel 2:28).

Pencurahan Roh Allah adalah sebuah bukti bagi manusia di setiap abad dan generasi bahwa pekerjaan Allah belum selesai. Kalau pada zaman Yesus, terjadi mujizat kesembuhan, maka mujizat yang sama juga terjadi saat ini, dan berlangsung terus hingga Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya. Allah terus bekerja sampai dengan saat ini, dan tidak hanya bekerja di zaman Yesus atau di zaman para Rasul. Allah tidak pernah berhenti bekerja! Kalau kita mengklaim diri sebagai murid-murid Tuhan maka semua janji Allah dan konsekuensi sebagai seorang murid akan kita miliki. Setiap generasi memiliki kuasa yang sama di dalam Yesus. Kita punya Roh Kudus yang sama!

Kuasa kesembuhan Allah adalah kuasa kesembuhan yang dinamis. Tidak ditentukan oleh waktu dan ruang. Dimana ada pengaktifan iman melalui pemberitaan Injil, disitu terjadi sesuatu yang luar biasa. Mujizat !
Betapa besarnya tanda-tanda-Nya dan betapa hebatnya mujizat-
mujizat-Nya! Kerajaan-Nya adalah kerajaan yang kekal dan
pemerintahan-Nya turun-temurun! (Da 4:3).



Tangan Allah terus Terjulur!
Allah bekerja terus menerus, di segala zaman dan di segala waktu. Allah terus menyembuhkan saat ini dan seterusnya melalui orang-orang yang dipakainya sebagai saluran urapanNya. Kenyataan ini harus membuat kita percaya akan kuasa kesembuhan dari Allah. Setiap saat Dia dapat mengulurkan tanganNya dan kita tinggal menyambut uluran tangan itu. Uluran tangan itu terus menerus terjadi. Allah terus bekerja di segala situasi dan keadaan.

Allah sendiri sudah meneguhkan bahwa Dia adalah awal dan akhir. Sebagai sesuatu yang awal dan akhir, pekerjaannya tidak terbatas ruang dan waktu atau keadaan apapun.
Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang
sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.(Re 1:8).

Allah sudah ada sebelum kita semua ada dan Dia memiliki rancangan bagi setiap orang. Bagaimana kita terbentuk telah ditentukan oleh Dia dan seperti apa kita kelak, juga berada di dalam rencanaNya yang hanya Dia sendiri yang tahu. Rancangan kita bukanlah rancanganNya dan jalanNya bukanlah jalan kita. Tetapi yang pasti, setiap rancanganNya bukan rancangan yang mendatangkan kecelakaan tetapi damai sejahtera. Ini yang harus kita pegang sebagai kunci untuk berada di dalam dinamika kehidupan. Kalau segala sesuatu Allah ijinkan terjadi maka Dia pulalah yang memberi kekuatan dan kuasa mujizatNya. Tujuannya cuma satu. Kita patut memuliakan namaNya atas segala perbuatanNya yang dahsyat dan ajaib itu.
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan
Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir (Re 22:13).

Sebagai yang pertama dan terkemudian, Allah ada disegala waktu. Kita atau setiap generasi adalah sebuah noktah dari timeline keberadaan Allah. Dan Dia terus bekerja melewati titik demi titik.

Allah Yang Menyembuhkan
Allah terus bekerja sampai dengan saat ini. PekerjaanNya banyak. Salah satunya melalui kesembuhan fisik manusia. Dia adalah Allah yang menyembuhkan dan melebihi semua dokter terhebat sekalipun di dunia.
"Taatilah Aku dengan sungguh-sungguh, dan lakukanlah apa yang
Kupandang baik; ikutilah semua perintah-Ku. Kalau kamu berbuat
begitu, kamu tidak akan Kuhukum dengan penyakit-penyakit yang
Kutimpakan kepada orang Mesir. Akulah TUHAN yang
menyembuhkan kamu (Kel 15:26).

Naaman yang sakit bisa disembuhkan. Kalau dulu Dia bisa membangkitkan putra seorang janda melalui Elisa, maka sekarang Diapun bisa melakukanNya. Kalau dulu Bartimeus bisa melihat kembali, maka yang buta kini pun bisa melihat. Lazarus bangkit. Yang lumpuh melompat dengan kegirangan. Bisu tuli bukan lagi masalah serius. Pendarahan, kanker, kusta atau apapun yang menjadi sumber segala penyakit, dapat menjadi alat kemuliaan kuasa Allah melalui mujizat dan kuasa kesembuhan di dalam pelayanan orang-orang kudus.

Cari Momentum Ilahi, Bukan Kemustahilan
Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Kalau kita membawa diri dan membiarkan kuasanya bekerja (tidak dibatasi oleh kemustahilan manusia dan pemakaian rasio), kita akan melihat kemuliaan Allah. Keragu-raguan akan pekerjaan Allah hanya akan menunda pekerjaanNya. Janji kesembuhan itu tidak akan pernah tergenapi.
Martha hampir saja menunda momentum Allah. Tetapi saat Yesus meyakinkannya kembali bahwa kalau Allah yang bekerja, maka semua hukum kemustahilan manusia menjadi tidak berlaku. Itu sebabnya Dia berkata,
“Kalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah” (Yoh 11:40).
Kita harus percaya akan kuasanya. Kita harus percaya bahwa Dia bekerja hingga saat ini di dalam hidup kita. Keraguan terhadap pekerjaan dan campur tangan Allah di dalam masalah kita, harus disingkirkan jikan ingin melihat sesuatu terjadi. Sebagai murid (dan orang yang berharap), kita patut memiliki kepercayaan yang mutlak kepadaNya. Tanda-tanda yang menyertai orang percaya, yang berdoa dan menumpangkan tangan di atas orang yang sedang sakit, akhirnya ditentukan oleh kedua belah pihak. Ada kuasa urapan yang bekerja melalui penumpangan tangan itu dan iman yang aktif dari orang yang sedang sakit.

Pekerjaan Allah yang dimandatkan kepada para Rasul adalah sebuah tugas apostolik. Anjurannya kepada setiap orang percaya untuk tumpang tangan di atas setiap orang yang sakit agar disembuhkan membuktikan pekerjaan Allah melalui kesaksian Injil, tanpa Dia harus berada di sana secara fisik.

MasaNya Belum Selesai
Pemberitaan Injil adalah soal bagaimana menghadirkan kerajaan Allah dimuka bumi. Ini tugas orang-orang percaya. Konkritnya adalah, menghadirkan Kristus, membuatNya nyata di dalam diri setiap orang sehingga mereka menjadi warga negara kerajaan Allah. Inilah dasar pekerjaan para Rasul. Banyak orang skeptis beranggapan bahwa masa para rasul itu telah selesai dan karunia kesembuhan juga telah di stop di bagian akhir kitab kisah rasul. Tetapi kenyataannya sungguh berbeda. Fungsi apostolik dari jawatan itu masih aktif dan berfungsi sampai saat ini. Oleh sebab itu, tidak mengherankan bahwa mujizat kesembuhan biasanya aktif di dalam kegiatan apostolik atau ditengah komunitas yang apostolik. Dimana orang membawa Injil, membuat Kristus nyata di dalam hidupnya, pada saat itulah Dia mengalami perubahan radikal. Transformasi, revival dan lawatan Allah adalah tanda-tanda “pembuahan” fungsi apostolik di dalam gereja. Terminal akhirnya adalah orang-orang percaya. Fungsi itu mula-mula dilakukan oleh Yesus sendiri, kemudian melalui para rasul dan kini kita semua berada di dalam fungsi yang sama.
Allah terus bekerja. Dia dengan setia menunggu dan mengetuk “pintu” setiap hati manusia dan kesetiaan ini berlangsung di setiap waktu.
“Lihat! Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk. Kalau ada orang
yang mendengar suara-Ku, dan membuka pintu, Aku akan masuk
menemui dia; Aku akan makan bersama-sama dia dan ia makan
bersama-sama Aku (Why 3:20)”

Kita tinggal membuka pintu hati kita dan mempersilahkan dia masuk. Ketidakmampuan kita menyadari bahwa Allah bekerja di segala zaman terutama disebabkan oleh hati kita yang tidak bisa terbuka untuk menerima kehadiranNya karena semua bagian di dalam hati kita telah terisi oleh sesuatu yang lain yang tidak berasal dariNya. Hati kita telah menjadi kaya dengan benih-benih ketidakpercayaan akan pekerjaanNya, akan kuasaNya, menjadi terkontaminasi oleh sakit hati dan dendam, hati yang luka dan segala macam hal lain yang membuat kita kehilangan hati yang terbuka dan mengasihi Dia. Tetapi sumpal hati kita yang terutama adalah rasionalitas, kemustahilan dan ilmu pengetahuan. Orang yang tertutup hatinya atau tidak menyerahkan semua pembaharuan hati kepada Yesus, tidak akan mampu melihat pekerjaan Allah yang hebat di segala waktu.

Lihat Hatimu!
Masalah hati adalah masalah yang sangat sensitif. Tetapi satu hal yang penting, hati membawa pada kehidupan atau kematian! Itu sebabnya penting sekali bagi kita anak-anak Tuhan untuk memiliki hati yang diberikan seutuhnya kepada Tuhan dan menjaganya dengan penuh kewaspadaan. Dengan demikian, kita akan memancarkan kehidupan itu langsung dari dalam diri kita. Hati yang hidup adalah hati yang setiap saat memberi respon akan hadirat Allah. Hati yang hidup adalah hati yang terbuka untuk dimasuki oleh Dia, agar pekerjaanNya tidak terhalang dalam diri kita hanya karena ulah kita sendiri. Pemberesan hati sangat penting di dalam menunjang kesuksesan pekerjaan Allah !


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SECUPAK GANDUM SEDINAR

TUHAN ADALAH GEMBALAKU - Mazmur 23:1-6

KESAKSIAN: MOBIL BARU DARI TUHAN