Postingan

TIANG AWAN dan TIANG API

TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. (Kel 13:21) Siapa yang tidak mengenal peristiwa bangsa Israel keluar dari Mesir. Mereka, bangsa yang besar itu, tidak memiliki kompas untuk mengenal arah. Bahkan tempat yang mereka tuju, belum pernah salah seorang pun dari mereka pernah pergi ke sana dan mengetahui persis jalannya. Lagipula bangsa ini sangat besar. Diperlukan waktu yang sangat lama untuk membuat informasi menyebar bagi seluruh rakyat mengenai arah dan diperlukan pula sebuah sistem komunikasi yang betul-betul terkoordinasi di antara mereka sendiri. Sungguh tidak terbayangkan mengatur eksodus besar-besaran tersebut. Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa ketika mereka pertama kali datang ke Mesir, jumlah mereka tidak sampai 100 jiwa. Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka ...

Tragedi Kapernaum

Kapernaum adalah sebuah kota yang sangat terkenal. Terletak di sebelah Barat Danau Galilea, kota ini menjadi markas besar Yesus Kristus selama melakukan pelayanan di muka bumi. Frekuensi kunjungan dan aktifitas di kota ini, jauh lebih banyak Yesus lakukan dibandingkan di kota lain. Demikian juga dengan sejumlah aktifitas yang Yesus pernah lakukan, lebih banyak terjadi di kota ini. Di Kapernaum ada sebuah sinagoga, tempat ibadah Yahudi yang menjadi tempat favorit Yesus dan seringkali dikunjungi Yesus untuk mengajar. Itu sebabnya kota ini terkenal sebagai kotanya Tuhan Yesus. Dua orang bersaudara yang juga merupakan murid Yesus, Andreas dan Petrus, juga tinggal di kota ini. Kira-kira seratus meter dari sinagoga di Kapernaum, terdapat rumah mertua Petrus yang disembuhkan olehTuhan Yesus dari sakit demam. Kedua tempat itu, sinagoga dan rumah mertua Petrus, masih ada bekasnya sampai sekarang. Beberapa kejadian penting menyangkut kota ini adalah :Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira(Mt 8...

PETRA: THE RED ROSE CITY (Catatan Perjalanan)

Artikel di bawah ini versi asli Versi yang sudah terbit dapat dibaca di HARIAN SUARA MERDEKA Minggu 4 Mei 2008 atau ke http://gaya.suaramerdeka.com/index.php?id=188 Dalam sebuah perjalanan ke Timur Tengah saya singgah di Yordania dan menggunakan kesempatan itu untuk mengunjungi Petra, kota batu karang berwarna merah mawar, yang beberapa waktu lalu menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia terbaru. Lepas apakah survey tersebut disahkan oleh UNESCO atau tidak, bagi saya, Petra adalah sebuah keajaiban. Mengapa? Bangunan tersebut mampu bertahan sangat lama, tak tersentuh modernitas dan merupakan hasil penguasaan teknologi, yang pada ukuran zaman itu, sangat luar biasa. Petra adalah parade bangunan megah dan kokoh yang terletak di dalam gugusan batu karang yang dibangun di dalam jajaran pegunungan yang membentuk sayap Timur dari Wadi Araba Yordania, sebuah lembah besar yang terdiri dari karang dan batu cadas, yang terbentang antara Laut Mati hingga teluk Aqaba, kota pelabuhan Yordania. Bangun...

LEMPARKAN TONGKATMU

Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?" TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat." Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. Tetapi firman TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya" --Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya --"supaya mereka percaya, bahwa TUHAN, Allah nenek moyang mereka, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub telah menampakkan diri kepadamu." (Keluaran 4:1-5) Kejadian tersebut menggambarkan awal dipanggilnya Musa oleh Tuhan untuk (a) menghadap Firaun, (b) menjadi pemimin bangsa Israel dan (c) membawa mereka keluar dari Mesir. Tugas yang diemban Musa bukan tugas yang ringan. Di satu s...

PELAJARAN DARI BIJI SESAWI

Pendahuluan Kalau kita pergi ke Israel dan masuk ke dalam toko souvenir kita perlu berhati-hati soal yang satu ini; biji sesawi. Karena, apa yang terjual di sana, seringkali berbeda dengan apa yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus di dalam perumpamaannya tentang biji sesawi. Memang, banyak toko menjual souvenir biji sesawi tetapi dari jenis yang berbeda. Pada umumnya, biji sesawi yang dijual adalah seukuran kacang ijo dan berwarna kuning. Itu ada sesawi India. Tetapi yang Yesus maksudkan di dalam ayat di atas adalah sesawi hitam (Sinapis Nigra) yang bijinya jauh lebih kecil dan berwarna hitam. Saya membawa pulang ke Indonesia cukup banyak setelah beberapa hari memesannya melalui seorang teman, penduduk asli Israel, sebab tumbuhan jenis ini sudah jarang dijumpai di kota dan hanya terdapat di pedesaan. Gambar di samping kanan ini memperlihatkan biji sesawi yang asli setelah saya ambil gambarnya menggunakan lensa makro. Jika dibandingkan, maka akan terlihat ukuran dari sesawi asli, jauh lebih...

TANGAN YANG TERANGKAT PADA TUHAN

Suatu ketika, bangsa Israel diperhadapkan pada keadaan yang sulit dan terjepit. Gerak maju mereka terhambat. Di depan sudah tidak ada jalan. Laut Merah yang dalam siap menelan rombongan eksodan itu. Bertahan di tempat atau mundur, juga tidak mungkin. Dari arah belakang, kepulan debu dan derap kaki kuda terlihat nyata dan begitu dekat. Militer Mesir sedang melakukan pengejaran untuk memaksa dengan kekuatan senjata rombongan ini kembali ke Mesir. Musa dan bangsa Israel mendapatkan dirinya terjebak, antara si jahat Mesir dan laut yang siap menenggelamkan mereka. Tidak ada pilihan lain. Dimanakah jalan pada saat seperti ini? Jika kita berada di dalam situasi seperti itu, bagaimanakah kita harus menyikapinya? Bukankah hari-hari ini, anak-anak Tuhan, memiliki pengalaman dan pergumulan yang sama, terjepit oleh keadaan dan situasi dan akhirnya membuat mereka kehilangan harapan? Benarkah tidak ada lagi jalan? Alkitab mencatat, ada dua respon bangsa Israel, menyikapi keadaan tersebut. Kedua resp...

JALAN KELUAR DALAM PENCOBAAN

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Kor 10:13) Tadi malam dalam perjalanan kereta api menuju Bandung, saya menerima sms dari seseorang yang ditulis seperti ini. “ Om Sonny, apa gunanya hidup ini kalau terus menerus kita menghadapi kesukaran demi kesukaran”. Saya tidak kaget dengan sms tersebut sebab berkali-kali, pernyataan keputusasaan semacam itu, sering saya dengar dari anak-anak Tuhan yang sedang bergumul dan menghadapi persoalan. Ketika masalah datang, maka kecenderungan yang terjadi adalah, kalau tidak mempertanyakan Tuhan di dalam situasi sulit, orang Kristen memilih kehilangan harapan (hopeless). Bahkan mungkin kita juga pernah mengalaminya. Respon yang muncul saat menghadapi masalah atau situasi yang sulit, buka...